A. ARUS LISTRIK
1. Pengertian Arus Listrik dan Beda Potensial
Dua benda atau dua tempat yang bermuatan listriknya berbeda dapat menimbullkan arus listrik.Benda atau tempat yang muatan listri positifnya lebih banyak dikatakan mempunyai potensial lebih tinggi.Adapun, benda atau tempat yang muatan listrik negatifnya lebih banya dikatankan mempunyai potensial lebih rendah.
Dua tempat yang mempunya beda potensial dapat menyebabkan terjadinya arus listrik. Syaratnya, kedua tempat itu di hubungkan dengan suatu penghantar . Dalam kehidupan sehari-hari,beda potensial sering dinyatakan sebagai tegangan. Selanjutnya Perhatikan gambar di samping
Pada gambar di samping A dikatakan lebih positif atau berpotensial lebih tinggi dari B. Arus listrik terjadi karna adanya usaha penyeimbangan potensial atara A dan B. Dengan demikian dapat dikatan, arus listrik seakan-akan berupa arus muatan positif. Arah arus listrik berasal dari tempat berpotensial tinggi ke tempat yang berpotensial lebih rendah.
Pada kenyataannya muatan listrik yang dapat berpindah bukan muatan positif, melainkan muatan negatif atau elektron. Karna itu, berdasarkan gambar disamping yang terjadi sebenarnya adalah tempat yang berpotensial lebih tinggi. Jadi berdasarkan uraian di atas,arus listrik terjadi jika ada perpindahan elektron.
Kedua benda bermuatan, jika dihubungkan melalui kabel akan menghasilkan arus listrik yangbesarnya dapat ditulis dalam rumus :
I = Q/t
Dengan:
I= besar kuat arus (A)
Q = besar muatan listrik (C)
t = waktu tempuh (s)
Berdasarkan uraian tersebut, arus listrik dapat didefinisikan sebagai banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu tertentu. Kamu sudah mengetahui bahwa perbedaan potensial akan mengakibatkan perpindahan elektron. Banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung-ujung penghantar disebut beda potensial listrik atau tegangan listrik.
1. Pengertian Arus Listrik dan Beda Potensial
Dua benda atau dua tempat yang bermuatan listriknya berbeda dapat menimbullkan arus listrik.Benda atau tempat yang muatan listri positifnya lebih banyak dikatakan mempunyai potensial lebih tinggi.Adapun, benda atau tempat yang muatan listrik negatifnya lebih banya dikatankan mempunyai potensial lebih rendah.
Pada gambar di samping A dikatakan lebih positif atau berpotensial lebih tinggi dari B. Arus listrik terjadi karna adanya usaha penyeimbangan potensial atara A dan B. Dengan demikian dapat dikatan, arus listrik seakan-akan berupa arus muatan positif. Arah arus listrik berasal dari tempat berpotensial tinggi ke tempat yang berpotensial lebih rendah.
Pada kenyataannya muatan listrik yang dapat berpindah bukan muatan positif, melainkan muatan negatif atau elektron. Karna itu, berdasarkan gambar disamping yang terjadi sebenarnya adalah tempat yang berpotensial lebih tinggi. Jadi berdasarkan uraian di atas,arus listrik terjadi jika ada perpindahan elektron.
Kedua benda bermuatan, jika dihubungkan melalui kabel akan menghasilkan arus listrik yangbesarnya dapat ditulis dalam rumus :
I = Q/t
Dengan:
I= besar kuat arus (A)
Q = besar muatan listrik (C)
t = waktu tempuh (s)
Berdasarkan uraian tersebut, arus listrik dapat didefinisikan sebagai banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu tertentu. Kamu sudah mengetahui bahwa perbedaan potensial akan mengakibatkan perpindahan elektron. Banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung-ujung penghantar disebut beda potensial listrik atau tegangan listrik.
Hubungan antara energi listrik, muatan listrik, dan
beda potensial listrik secara matematik dirumuskan :
V=W/Q
dengan:
V = beda
potensial listrik (V)
W = energi
listrik (J)
Q = muatan
listrik (C)
Dengan demikian, beda potensial adalah besarnya energi
listrik untuk memindahkan muatan listrik.
0 komentar:
Posting Komentar